Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini sebagai penghormatan atas jasa-jasa Raden Ajeng Kartini, tokoh perempuan yang dikenal karena perjuangannya dalam memperjuangkan pendidikan dan kesetaraan. Namun, lebih dari sekadar peringatan seremonial ataupun hanya sekedar untuk story whatsapp, semangat dan nilai-nilai yang diwariskan Kartini sebenarnya sangat relevan untuk kita, warga desa, dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam upaya membangun Desa Ngaresrejo yang lebih baik.

Artikel ini mengajak kita semua, sebagai warga desa, untuk meneladani nilai-nilai perjuangan Kartini dan mengaktualisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat.

Pentingnya Pendidikan untuk Semua

Kartini percaya bahwa pendidikan adalah kunci perubahan. Ia memperjuangkan agar setiap perempuan mendapatkan hak yang sama untuk belajar dan berkembang. Sebagai warga desa, kita bisa meneladani semangat ini dengan terus belajar, tidak hanya di sekolah, tapi juga melalui kegiatan masyarakat, pelatihan, atau sekadar berbagi pengetahuan antar masyarakat.

Kita bisa mulai dari hal sederhana: mengajak anak-anak rajin belajar, ikut pelatihan yang diadakan desa, atau memahami informasi penting dari desa. Pendidikan tidak mengenal usia, semangat belajar adalah bagian dari membangun diri dan desa.

Kesetaraan Perempuan dan Laki-Laki dalam Kehidupan Desa

Kartini mengajarkan bahwa perempuan memiliki hak yang sama untuk berpendapat, berpartisipasi, dan menentukan arah masa depan. Dalam kehidupan desa, ini berarti perempuan dan laki-laki bisa bersama-sama terlibat dalam kegiatan desa, pengambilan keputusan, serta usaha pembangunan desa.

Kita bisa memberi ruang bagi perempuan untuk aktif di Posyandu, PKK, Karang Taruna, bahkan dalam musyawarah desa. Kesetaraan bukan soal siapa lebih tinggi, tetapi soal bekerja sama membangun kehidupan yang seimbang dan adil.

Berani Berpendapat, Tapi Tetap Saling Menghormati

Salah satu sikap yang patut dicontoh dari Kartini adalah keberaniannya menyampaikan pendapat meski berbeda pandangan dengan lingkungan sekitarnya. Sebagai warga desa, kita juga perlu berani menyampaikan masukan, ide, atau kritik yang membangun.

Namun, penting untuk menyampaikan pendapat dengan cara yang baik, menjaga etika, dan saling menghormati. Desa yang maju bukanlah desa yang diam, melainkan desa yang warganya aktif berpikir dan peduli terhadap sekitar.

Berkarya dari Potensi yang Dimiliki

Kartini percaya bahwa setiap orang punya potensi untuk berkarya. Kita sebagai warga desa pun punya banyak peluang untuk menghasilkan sesuatu, entah melalui usaha kecil, pertanian, kerajinan, atau bahkan lewat media sosial.

Tak harus besar, yang penting dimulai. Misalnya, menjual makanan rumahan, membuka jasa, atau bergabung dalam kegiatan ekonomi warga. Kalau ditekuni bersama, potensi desa kita akan berkembang menjadi sebuah ekosistem yang besar dan maju.

Mewujudkan Rasa Kemanusiaan dan Keadilan Sosial

Nilai lain yang dijunjung tinggi Kartini adalah kepedulian terhadap sesama. Dalam kehidupan desa, ini bisa kita wujudkan dengan gotong royong, saling membantu saat tetangga kesusahan, serta memastikan tidak ada warga yang tertinggal dalam program bantuan atau kegiatan desa.

Kita juga bisa aktif mengingatkan jika ada ketimpangan, atau ikut terlibat dalam kegiatan sosial. Rasa peduli dan adil itu akan membuat desa kita lebih kuat sebagai satu keluarga besar.

Penutup

Perjuangan Kartini bukan hanya tentang perempuan. Ini adalah perjuangan tentang kemajuan, kesetaraan, dan keberanian untuk berubah. Kita sebagai warga Desa Ngaresrejo bisa ikut meneruskan semangat Kartini dengan cara yang sederhana: menjadi warga yang aktif, peduli, dan terus belajar.

Semangat Kartini bukan milik masa lalu—semangat itu hidup di tengah kita, setiap kali kita memilih untuk saling mendukung, menghargai peran satu sama lain, dan bersama membangun desa tercinta.