By Published On: 8 Mei 2025Categories: Berita

Smart Village: Masa Depan Desa Ngaresrejo yang Terhubung, Mandiri, dan Berkelanjutan?

Apa Itu Smart Village?

Smart Village atau desa cerdas adalah konsep pembangunan desa yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, ekonomi, dan kehidupan sosial masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi layanan, mempercepat pembangunan, memperluas partisipasi warga, dan mewujudkan kesejahteraan yang merata.

Namun, smart tidak berarti serba digital dan modern secara fisik. Yang terpenting adalah pemanfaatan teknologi secara tepat guna dan berbasis kebutuhan local serta mindset SDM yang modern. Konsep ini menggabungkan antara kearifan lokal dan kemajuan teknologi demi keberlanjutan desa.

Latar Belakang Global dan Nasional

Secara global, Smart Village menjadi strategi penting dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), terutama dalam pengentasan kemiskinan, pendidikan yang inklusif, kesetaraan, dan akses layanan dasar.

Di Indonesia, pendekatan Smart Village sejalan dengan:

  • UU Desa No. 6 Tahun 2014, yang menekankan kemandirian dan partisipasi masyarakat.
  • SDGs Desa, yang menjadi panduan pembangunan berkelanjutan di tingkat desa.
  • Program Kementerian Kominfo seperti Desa Cerdas, 1000 Digital Startup, dan akses internet untuk desa tertinggal.
  • Transformasi Digital Nasional melalui Gerakan Nasional Literasi Digital.

Pilar Utama Smart Village

1. Smart Governance (Tata Kelola Cerdas)

  • Sistem pelayanan administrasi desa berbasis aplikasi.
  • Transparansi keuangan melalui platform publikasi anggaran desa.
  • Forum warga digital untuk musyawarah dan aspirasi.

2. Smart Economy (Ekonomi Cerdas)

  • Promosi dan pemasaran UMKM desa secara daring.
  • Digitalisasi pertanian, peternakan, atau perikanan.
  • Marketplace desa berbasis komunitas.

3. Smart Society (Masyarakat Cerdas)

  • Pelatihan digital untuk perangkat desa, remaja, petani, dan pelaku usaha.
  • Kegiatan literasi digital untuk mencegah hoaks dan meningkatkan etika bermedia.
  • Sistem e-learning untuk anak-anak desa.

4. Smart Environment (Lingkungan Cerdas)

  • Pengelolaan sampah terpadu dan pelaporan warga via aplikasi.
  • Program penghijauan dan pengawasan berbasis komunitas.

5. Smart Living (Kualitas Hidup Cerdas)

  • Integrasi layanan kesehatan, posyandu, dan informasi gizi.
  • Akses cepat ke layanan darurat dan keamanan desa.
  • Fasilitas publik berbasis teknologi (penerangan jalan, Wifi publik).

Tantangan dan Solusinya

Tantangan Solusi
Keterbatasan infrastruktur internet Perluasan jaringan dan kerja sama dengan penyedia layanan
Rendahnya literasi digital sebagian warga Pelatihan rutin dan pendampingan kelompok
Anggaran desa terbatas Kolaborasi dengan pihak swasta, CSR, atau Bantuan khusus
Kurangnya SDM teknologi di desa Rekrutmen relawan digital dari pemuda desa

Potensi Smart Village di Desa Ngaresrejo

Desa Ngaresrejo memiliki banyak modal sosial dan sumber daya untuk menjadi Smart Village:

  • Karang Taruna aktif yang bisa didorong sebagai motor digitalisasi desa.
  • Aplikasi “Bangga Ngaresrejo” sebagai media layanan dan informasi warga.
  • UMKM dan petani lokal yang dapat diberdayakan lewat digitalisasi pemasaran.
  • Antusiasme warga terhadap kegiatan desa, yang mendukung partisipasi.

Jika diarahkan dan difasilitasi, potensi ini bisa melahirkan:

  • Sistem pelayanan desa tanpa kertas (paperless)
  • Pusat data desa yang real-time
  • Desa wisata digital dengan promosi terpadu
  • Digitalisasi kelembagaan desa (TP-PKK, Posyandu, BUMDes)

Peran Masyarakat dalam Mewujudkan Smart Village

  1. Menjadi warga aktif dan melek informasi, tidak hanya menerima layanan tetapi juga memberi masukan dan ide.
  2. Mendukung digitalisasi layanan, seperti mengurus surat secara online, menggunakan aplikasi desa, atau ikut musyawarah.
  3. Menjadi duta digital, terutama bagi generasi muda yang bisa membantu orang tua memahami teknologi.
  4. Menjaga keamanan digital, tidak menyebarkan hoaks dan bijak bermedia sosial.
  5. Berpartisipasi dalam program pembangunan digital desa, seperti pelatihan, konten kreatif, atau inovasi teknologi lokal.

Penutup

Smart Village bukan hanya urusan pemerintah desa atau teknologi tinggi. Ia adalah semangat bersama untuk menjadikan desa lebih cerdas, adil, dan berdaya guna. Dengan teknologi sebagai alat bantu dan gotong royong sebagai kekuatan utama, Desa Ngaresrejo bisa menjadi contoh desa cerdas yang tidak kehilangan jati diri dan nilai-nilai lokalnya.

Mari kita bergerak bersama: dari warga, oleh warga, dan untuk warga.

Ngaresrejo Cerdas, Bangga Ngaresrejo!

Bagikan artikel!

Leave A Comment